Teknologi Balap

    Pada pembahasan sebelumnya saya menjelaskan tentang mesin. Tenaga yang dihasilkan tentu saja akan diteruskan ke roda, tapi sebelum ke roda tenaga melewati gearbox dan diatur oleh kopling, nah kali ini saya akan menjelaskan beberapa jenis kopling yang ada pada kendaraan roda dua. Kopling adalah komponen penting dalam bagian kendaraan roda dua, kopling juga digunakan pada mobil dan truk, namun saat ini kendaraan yang menggunakan kopling kurang diminati dan dianggap ribet karena banyak orang yang tidak bisa menggunakan kendaraan berkopling, pengguna biasanya tertarik pada kendaraan bermesin otomatis yang biasanya menggunakan transmisi CVT (Continuously Variable Transmission) yang dianggap lebih praktis pengoprasiannya dengan hanya tinggal tarik saja pedal gas kendaraan bisa langsung jalan. Kembali ke topik pembahasan yaitu kopling, ada dua tipe kopling yang ada pada kendaraan roda dua, yaitu kopling kering dan kopling basah. Saya akan menjelaskan kopling basah terlebih dahulu.

    Kopling basah lebih sering digunakan daripada kopling kering, maupun di cc 150 sampai 2000 sekalipun, kopling basah biasanya digunakan karena untuk mempermurah harga dan juga biaya perawatannya lebih murah dari kopling kering, hal ini dikarenakan banyak teknisi yang kurang mengerti bagaimana cara menangani dan merawat kopling kering, oleh karena itu kopling basah lebih murah maupun dari segi harga dan perawatan jika dibandingkan dengan kopling kering, walaupun begitu, tidak juga semua teknisi tidak bisa menangani kopling kering, seperti Ducati yang sampai sekarang masin mempertahankan teknologi kopling kering ini pada motor mereka terutama motor balap mereka seperti Panigale V4 dan Streetfighter V4.

    Kopling kering tidak mudah selip saat berakselerasi, hal ini juga mengakibatkan teknologi ini kebanyakan dipakai di motor balap, itulah salah satu alasan mengapa kopling kering jarang digunakan selain karena biayanya yang lebih mahal dari kopling basah. Hal ini karena kopling kering tidak terendam dengan oli yang mengakibatkan minimnya terjadinya selip pada saat berakselerasi, 

tentu saja ada alasan mengapa kopling kering lebih mahal dari kopling basah diantaranya adalah karena tidak ada oli atau pelumas dan semacamnya, kopling kering menjadi lebih cepat aus/habis jika dibandingkan dengan kopling basah, hal ini diakibatkan karena plat kopling bersentuhan langsung dengan plat lain sehingga terjadi gesekan yang dapat menyebabkan plat kopling lebih cepat habis, selain itu juga, karena tidak ada pelumas, kopling kering akan lebih mudah mengalami overheating jika dalam keadaan stop and go atau dalam keadaan macet, oleh karena itu kopling ini hanya ditemukan pada motor balap yang biasanya melaju dengan kecepatan tinggi sehingga minim sekali untuk mengalami gejala overheat, namun suara gesekan yang dihasilkan koling kering sangat khas dan banyak disukai oleh anak muda yang memimpikan moge sebagai kendaraan tunggangannya.

    Namun tidak berarti kopling basah lebih buruk daripada kopling kering, ada beberapa faktor yang menyebabkan kopling basah lebih banyak digunakan pada motor-motor yang biasanya digunakan untuk harian. Salah satunya seperti yang sudah saya jelaskan sebelumnya adalah soal harga, perawatan kopling basah lebih murah dibandingkan dengan kopling kering karena partnya banyak dan bisa didapatkan dengan mudah, tidak seperti kopling kering yang harus ke dealer resmi motor tersebut untuk mendapatkannya. Kopling basah juga lebih bersih karena komponennya terendam oli yang menyebabkan kotoran akan terbawa oleh kopling, oleh karena itu rutinlah mengganti oli kopling agar tidak menyebabkan endapan kotoran yang terlalu banyak.

    Berikut penjelasan saya mengenai bagian penting yang menggerakkan motor ini, semoga bermanfaat untuk pembaca sekalian, apabila terdapat salah kata saya mohon maaf Wassalamualaikum Wr Wb.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Inline 4 Crossplane (4 Segaris)