Inline 4 Crossplane (4 Segaris)
Imam Jati Pratama
BDP XI-1
Crankshaft atau poros engkol ialah sebuah komponen penting yang ada pada bagian sistem pembakaran, crankshaft menjadi pusat poros dari setiap pergerakan piston. Jadi fungsi dari crankshaft yaitu untuk mengubah gerakan naik turun yang dihasilkan oleh piston menjadi gerakan memutar yang nantinya akan diteruskan ke transmisi. Dengan kata lain crankshaft atau poros engkol mengubah gerakan naik turun piston menjadi tenaga untuk menggerakan sistem tranmisi kemudian menggerakan roda, agar kendaraan yang kita gunakan melaju. Hal ini baru pertama diterapkan karena biasanya mesin 4 cylinder menerapkan pola pengapian 180 derajat atau mesin inline 4 Flatplane. Sehingga pembakaran dapat terjadi dengan pola merata dan durasi yang saling bergantian mulai silinder pertama sampai keempat.
Mesin Inline 4 Flatplane
Jadi mesin
inline 4 Flatplane itu keadaannya dimisalkan dari 4 piston flatplane kita
anggap dari yang paling kiri piston 1, 2, 3 dan 4 yang paling kanan. Jika
Piston 1 dan Piston 4 berada di atas “top siliner” maka piston 2 dan 3 akan
berada dibawah dan begitu sebaliknya jika piston 2 dan 3 berada diatas, maka
piston 1 dan 4 berada dibawah.
Mesin Inline 4 Crossplane
Mesin inline
4, dengan sistem ini memiliki gerak piston yang sangat berbeda dengan gerak
piston mesin flatplane. Pada sistem crossplane crankshaft, empat piston meledak
bergantian tiap 90 derajat artinya saat piston 1 meledak 90 derajat berikutnya
piston 2 meledak dan berturut-turut sampai piston 4. Artinya saat piston 1
berada diatas ‘top silinder’ piston 2 berada hampir di samping bawahnya piston
3 pun begitu.
Perbedaan mesin inline dengan V-twin
dan Boxer
Saat ini terdapat 3 macam mesin yaitu segaris atau inline, V-Twin, dan
Boxer. Ketiga jenis itu, tentu saja memiliki bentuk dan cara kerja yang
berbeda-beda.
Pemilihan yang
dilakukan oleh setiap pabrikan terhadap 3 jenis konfigurasi mesin itu, tentu
telah melalui berbagai perhitungan matang terhadap jenis, kebutuhan, dan untuk
apa kendaraan itu diciptakan. Bagi Anda yang belum memahami bentuk dan cara
kerja yang ditawarkan oleh masing-masing jenis konfigurasi mesin tersebut,
berikut penjelasannya.
Mesin segaris
atau inline
Mesin segaris atau inline adalah mesin pembakaran internal dengan konfigurasi seluruh silindernya dalam posisi sejajar. Adapun jumlah silindernya, umumnya berjumlah 3, 4, 6, dan 8-silinder. Mesin dengan konfigurasi silinder segaris memiliki desain dan cara kerja yang lebih sederhana dibanding V atau Boxer. Dari 4 pilihan silinder mesin segaris yang ada, untuk mobil-mobil Low MPV, Low SUV, Medium MPV, dan Medium SUV, biasanya menggunakan mesin 4-silinder segaris.
Sementara untuk mesin mobil perkotaan atau LCGC, mayoritas menggunakan
mesin berkonfigurasi 3-silinder segaris. Lalu, untuk mesin sedan, SUV atau MPV
besar, menggunakan mesin 6 atau 8 silinder segaris. Mesin berkonfigurasi
segaris dikenal memiliki keunggulan dalam hal konsumsi bahan bakar yang lebih
baik dan perawatan yang mudah.
Mesin V-Twin
Berbeda dari mesin segaris atau inline, mesin V-Twin memiliki
konfigurasi silinder yang berseberangan dan seolah membentuk posisi V. Dengan
konfigurasi V itu, membuat power to weight ratio dari mesin tersebut lebih
ringan dibandingkan mesin segaris atau inline.
Tidak heran, bila mesin V-Twin banyak diterapkan pada sedan mewah,
sedan sport, Big SUV hingga Supercar. Memperbanyak jumlah silindernya, tersedia
dari 2, 4, 6, 8, 10, 12, 16, 18, 20, hingga 24. Hanya saja, mayoritas yang
digunakkan pada mesin mobil saat ini, berkisar 6 hingga 12 silinder. Jumlah
silinder tersebut juga akan terpampang pada penamaan kode mesin, seperti V6,
V8, V10, atau V12.
Mesin Boxer
Konsep mesin Boxer sendiri, pertama kali ditemukan oleh Karl Benz yang merupakan insinyur mesin asal Jerman pada tahun 1896. Mesin ini memiliki keunggulan dalam hal keseimbangan yang lebih baik dan getaran mesin yang lebih halus. Meski begitu, mesin boxer juga memiliki kekurangan dalam hal dimensinya yang lebih besar. Menyoal jumlah silindernya, mesin boxer tersedia dalam 2, 4, 5, 8, 10, 12, hingga 16 silinder.
Beberapa merek mobil yang cukup sering menggunakan konfigurasi mesin
Boxer, yaitu Subaru, Volkswagen, dan Porsche.
Komentar
Posting Komentar